Materi 1 Konsep
Basis Data
- Definisi BASIS DATA
- Basis data merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar.
Basis data terdiri dari 2 kata ;
- Basis sebagai markas atau
gudang tempat bersarang ,
- Data adalah representasi fakta
dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa,
pembeli, dsb), barang , hewan, peristiwa , konsep dan sebagainya.
Contoh Fakta
dari objek :
Manusia
sebagai pegawai mempunyai :fakta :
NIK,Nama,
Alamat, Jabatan, Gaji
Manusia
sebagai siswa mempunyai fakta
NIM,Nama,
Alamat, Jurusan.
Contoh –
Contoh Kasus Basis Data:
Pengaturan
Arsip dalam suatu Organisasi seperti
- Perpustakaan
- Perbankan,
- organisasi
- dst
Penekanan
dalam Database adalah Kegiatan – kegiatan yang melakukan
- Pengaturan
- Pemilahan
- Pengelompokkan
- Pengorganisasian
Definisi
Basis Data
Menurut
Elmasri R (1994) data yang disimpan dalam komputer dan didefinisikan sebagai
basis data adalah :
- Basis data merupakan penyajian
suatu aspek dari dunia nyata (real World atau mini
world) misal basis data perbankan, perpustakaan , pertanahan perpajakan
dan model basis data lainnya.
- Basis data merupakan kumpulan
data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implicit.
Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa arti tidak bisa disebut
basis data.
- Basis Data dirancang ,
dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan . Basis data dapat
digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan
kepentingan pemakai.
- Objektif Basis Data/ tujuan
pembuatan basis data
- Kecepatan dan kemudahan (speed)
:
penerapan
basis data akan memudahkan dalam pencarian atau manipulasi data
- Efisiensi ruang penyimpanan (space)
:
Penerapan
basis data sangat mengurangi redudansi data (data ganda)
- Keakuratan (accuracy)
Penerapan
pengelompokkan data , keterkaitan antara data menjamin data yang dicari atau
pun disimpan dapat diletakkan secara tepat.
- Ketersediaan (avaibility)
Dengan
pertumbuhan basis data tentunya ruang penyimpanan akan bertambah besar, padahal
kita tidak memerlukan semua data yang tersimpan. Penerapan basis data
memungkinkan pengelompokkan antara data yang sering diakses dan yang jarang
diakses.
- Kelengkapan (completeness) :
kelengkapan
ini bersifat relatif disesuaikan dengan kebutuhan. Misal untuk data siswa saat
ini hanya dibutuhkan data alamat untuk saat nanti mungkin dibutuhkan data orang
tua data hobi. Dengan dibuatnya basis data relatif mudah melakukan modifikasi
tempat penyimpanan disesuaikan perkembangan kebutuhan.
- Keamanan (security)
penerapan
keamanan disesuaikan kebutuhan system basis data, apakah setiap melihat data
memerlukan system keamanan atau tidak.
- Kebersamaan pemakai (sharability)
Dengan
system basis data Memungkinkan pengaksesan data dilakukan secara bersama
terhadap data yang ada sehingga dimanapun user membutuhkan dapat mengakses data
tanpa harus menunggu user lain selesai mengakses data tersebut.
.
Kecepatan
dan kemudahan (speed):
Perhatikan
Studi Kasus Berikut :
- Budi mendata surat – surat yang
datang tanpa melakukan pemilahan berdasarkan tanggal datang tapi hanya
mencatat di buku catatan kemudian menyerahkan kepada yang berkepentingan
- Nani dalam mendata surat
memilah berdasarkan tanggal dan departemen yang dituju. Setelah surat yang
datang dicatat menurut klasifikasi yang ditentukan surat tersebut
diserahkan kepada yang berkepentingan.
Dari kedua
kasus diatas menurut anda lebih cepat mana bila suatu saat diperlukan
penelusuran data ?
Efisiensi
ruang penyimpanan (space) :
- Perhatikan dari dua kasus
berikut :
- Menurut anda lebih baik contoh
1 atau contoh 2 ?
CONTOH 1:
CONTOH 2:
Keakuratan (accuracy):
- Perhatikan 2 contoh berikut :
Contoh 1:
Bila suatu
saat terjadi perubahan alamat untuk siswa yang bernama Dini pindah ke jalan
jakarta 20 dan anda hanya merubah satu baris maka apa yang terjadi ?
Contoh 2:
- Menurut anda bagaimana bila
disain tabel di contoh 1 diubah menjadi seperti berikut :
Ketersediaan
(avaibility):
- Contoh Kasus
Suatu
Perpustakan yang telah berdiri selama 15 tahun telah memiliki buku dengan
jumlah 20 juta eksemplar. 10 juta diantaranya buku buku tersebut telah berumur
sepuluh tahun. Pada kenyataannya dalam kegiatan peminjaman buku buku yang
sering dipinjam adalah buku yang umurnya kurang dari 10 tahun. Dengan demikian
pada saat pencarian buku dilakukan pengelompokkan pencarian buku berdasarkan
buku yang berumur 5 tahun terakhir , bila tidak ditemukan dilakukan pencarian
berdasar buku yang berumur lebih dari 5 tahun dengan tujuan untuk mempercepat
pencarian.
Kelengkapan
(completeness):
Kelengkapan
tersebut bersifat relatif terhadap waktu misalkan pada saat ini data dari siswa
selama kuliahn hanya dibutuhkan data aktivitas kuliah seperti data transkrip
ternyata 2 tahun kemudian dibutuhkan juga data tentang riwayat pendidikan
selama kuliah dalam hal organisasi yang pernah diikuti, prestasi yang pernah
dicapai dalam rangka penilaian institusi.
Keamanan (security):
Dalam
Implementasi Basis data berbasis komputer dapat didisain level level keamanan
untuk masing-masing pengguna aplikasi contoh untuk Basis data supemarket di
bagian kasir hanya bisa mengakses bagian transaksi barang itupun terbatas
sekedar input bila akan mengupdate hanya bagian supervisor yang bisa
melakukannya.
Kebersamaan
pemakai (sharebility):
Sistem
Client Server dalam basis data akan memungkinkan dibuat kebersamaan pemakaian
dalam suatu sistem basis data.
Pada sebuah
institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap
bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian
pun membutuhkan sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal
sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri
dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi
memiliki file–file dalam sistem operasi yang digunakan untuk
menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya
bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya
aplikasi, bertambah pula file–file yang dibuat.
Gaya sistem
pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk record
dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam
melakukan pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam
file. Hal ini berlaku pada masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).
Menyimpan
data dalam bentuk file yang berbeda-beda, memiliki kekurangan-kekurangan:
- Data redundancy dan
inconsistency.
Dikarenakan
programer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing,
menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat. Bahkan, aplikasi pun
dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data
atau informasi yang sama bisa terdapat dalam beberapa file yang berbeda.
Ini yang disebut dengan redundancy. Redundancy data ini lama
kelamaan akan menyebabkan inconsystency dari data.
- Kesulitan dalam pengaksesan
data.
Dikarenakan
setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan
pengambilan data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari
bagian lain, akan menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki
bagian tersebut, tidak dapat membaca file yang terdapat di bagian lain.
- Isolasi data.
Dikarenakan
data tersebar dalam berbagai macam file, dan file tersebut dalam
beragam format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca
format dari masing-masing file tersebut.
- Masalah integritas.
Data yang
disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint.
Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan
harus mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan
beberapa data dari file yang berbeda-beda.
- Masalah keamanan.
Tidak semua
pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit
dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.
Basis data
adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut.Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis
data (Database
Management System, DBMS). DBMS memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Software program
- Supplements operating sistem
- Manages data
- Queries data and generates
reports
- Data security
Sedangkan
sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional
yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu
proses pekerjaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem basis data adalah sistem
yang terdiri atas kumpulan file–file yang saling berhubungan dan
dikelola oleh program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau
program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data
tersebut. Kelebihan pemakaian DBMS adalah:
- Data berdiri sendiri (Data
Independence)
- Pengaksesan data efisien (Efficient
data access)
- Integritas data dan keamanan
terjamin (Data integrity and security)
- Administrasi data (Data
administration)
- Dapat diakses bersamaan (Concurrent
access )
- Recovery saat terjadi kegagalan (Crash
recovery)
- Mengurangi waktu pembangunan
aplikasi (Reduced application development time)
Komponen-komponen
pada sebuah sistem basis data antara lain:
- Perangkat keras
- Sistem operasi
- Basis data
- DBMS (Database Management
System)
- Pemakai
- Aplikasi lain
Tujuan utama
dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk view data
secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan dan mengelola
data tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi data
merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data.
Berikut ini tiga level abstraksi data:
- Level fisik
Merupakan
level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data
disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur
dan datanya sendiri.
- Level lojik
Merupakan
level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa yang disimpan pada
basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.
- Level view
Merupakan
level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis
data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat dengan
semua data atau informasi yang ada atau yang disimpan. Para user umumnya
hanya membutuhkan sebagian data atau informasi dalam basis data yang
kemunculannya di mata user diatur oleh aplikasi end user.
- Hierarchical
Memiliki
struktur pohon dimana field hanya memiliki satu buah induk (parent),
masing-masing parent memiliki banyak child (anak). Model ini
memiliki kecepatan yang baik.
- Network
Relationship dibuat menggunakan linked list (pointer).
Berbeda dengan model hierarchical satu anak dapat memiliki beberapa
induk. Model ini memiliki fleksibilitas yang tinggi.
- Relational
Model ini
direpresentasikan dalam tabel dua dimensi, tabel-tabel tersebut memiliki
hubungan yang disebut dengan relasi. Model ini memiliki fleksibilitas dan
kecepatan yang tinggi.
- Object oriented
Object
Oriented Database adalah
sebuah sistem database yang menggabungkan semua konsep object
oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dll. Model ini dapat
berinteraksi dengan baik dengan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti
java dan C++.
Dalam
beberapa tahun terakhir, sistem pengelola basis data (Database Management
System – DBMS) menjadi pilihan dalam hal penyimpanan data bagi sistem
informasi mulai dari pemrosesan aplikasi transaksi komersial yang besar hingga
ke aplikasi yang berbasis desktop PC. Kebanyakan yang digunakan pada masa ini
adalah Model basis data relasional dengan menggunakan Relational Database
Management System (RDBMS). RDBMS menyediakan layanan pengorganisasian data
yang mudah tetapi memiliki kemampuan untuk menangani jumlah data yang sangat besar.
Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya:
- SQL Server, dibuat oleh
Microsoft.
- MS Access, dibuat oleh
Microsoft.
- Oracle Database, dibuat
oleh Oracle.
- MySQL, dibuat oleh MySQLAB.
- Firebird, dibuat oleh komunitas
open source berdasarkan dari kode Interbase.
- PostgreSQL, dibuat oleh
komunitas open source.
- DB2, dibuat oleh IBM.
Basis data
relasional memiliki satu struktur “lojik” yang disebut Relation
(relasi). Struktur relasi merupakan strukture data 2-dimensi dan pada level
“fisik” berupa table (tabel). Attribute merepresentasikan elemen dari
data yang berkaitan dengan relasi. Sebagai contoh, relasi Mahasiswa memiliki
atribut-atribut seperti nim, nama, tempat lahir. tanggal_ lahir, dan alamat.
Pada
buku-buku teks mengenai perancangan basis data, sebuah relasi dinotasikan
secara konvensional dengan Relation(attribute1, attribute2, ..) dengan
aturan : nama dari relasi dan atribut-atribut dari relasi yang berada didalam
tanda kurung.
Contohnya:
Mahasiswa(NIM, Nama, Alamat, Jenis_kelamin …).
Nilai data
dari atribut dari sebuah relasi akan disimpan dalam tuple atau row
(baris) dari tabel. Gambar dibawah merupakan ilustrasi dari sebuah relasi.
Table-oriented
|
Set-oriented
|
Record-Oriented
|
Table
|
Relation
|
Record-type, file
|
Row
|
Tuple
|
Record
|
Column
|
Attribute
|
Field
|
Ada beberapa
istilah/ terminologi yang berkaitan dengan konsep basis data Relational.
Ada beberapa cara pandang terhadap data pada konsep basis data relasional. Yang
pertama adalah pandangan yang berorientasi tabel (table-oriented) dimana
sebuah entity-set direpresentasikan secara lojik menjadi sebuah tabel (table)
yang terdiri dari baris (row) dan kolom (column). Kedua adalah pandangan
berorientasi set/kumpulan (set-oriented) dimana entity-set
direpresentasikan sebagai relasi (Relation), nilai-nilai data yang
sesuai dengan atributnya (attribute) disimpan dalam sebuah tempat yang
dinamakan tuple.Terminologi yang terakhir adalah pandangan
berorientasi record (record–oriented) dimana entity-set
di representasikan dengan record-type/file sedangkan nilai dari
tiap-tiap entity direpresentasikan dengan record yang terstruktur
berdasarkan field–field yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar